Pepatah pepitih gayo

hamdan | 7:27 AM | 2 comments

Pepatah pepitih gayo 

Kebudayaan daerah merupakan kebehinekaan kebudayaan nasional indonesia, kita menyadari dalam kehidupan bermasyarakat kita yang majemuk ini, aejak leluhur, kita jumpai berbagai bentuk pepatah-pepitih,

Dalam pepatah-pepitih tersimpan mutiara2 serta kaedah2 yang amat tinggi nilai’a, mengandung pengetahuan serta ajaran yang mencakup berbagai aspek kehidupan bermasyarakat,

Terbukti tanpa dipungkiri dalam pergaulan sehari2 masyarakat gayo masih mempergunakan pepatah-pepitih sebagai alat komunikasi.melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya gayo sebagai salah satu aset budaya nasional, sekaligus dapat di jadikan literatur, pengenalan atau pemahaman sejak nenek moyang kita, Saya ini adalah laksana sebutir pasir kecil yang ikut bergabung menempel pada bangunan yang lebih besar,

Ø Akali,

Agih si belem,

Genap si nge munge


(cukuplah rasanya pengalaman pahit yang sudah berlalu itu, diharapkan jangan sampai berulang kembali

Ø Akal kin pangkal kekire,

Kekire kin belenye


(akal itu bisa dipergunakan untuk modal, sesuatu rencana yang dipandang baik sebenarnya selalau dapat membantu diri kita)

Ø Akang munut

( rusa yang tidak punya daya apa2 lagi)

Ø Aku ini asal umpamani beyem tamok,

Jema bergeli aku berarok,

( saya ini laksana daunya bayam, sesungguhnya orang tak suka, namun saya sendiri sebenar’a yang berkehendak untuk dimiliki orang.

Ø Akur-akur seringkel kampung,

lapahni denung sara ine diri


(bagaimanapun rapatnya dengan orang lain, tiba pada hal yang hakiki kembali pada saudara sekandung)

Ø Alak mamur kin kekuah

Gere sawah tenietni ate


(keringat yang bercucuran tak bermamfaat, maksud hati akhir’a tak sampai)

Ø Alas pedenang kite petama

(tikar menanti, tanggapun menunggu, (tanda hormat menanti kehadiran tamu))A

Ø Ama,

Aku gere ne ualak ari tenumpitni ama,

Ike mate terini kutuyuh

Ike temerbang terini aku kulangit

Ama,

Sabut timul atu mutelnom

Keta ini mana ama lopah penggelih ni rongoku

Terini itanom ni ama aku kutuyuh


( remaja pria minta tahqim langsung pada orang tua gadis itu, ini disebut dalam adat “ mah tabak”)

Ø Anak ni tengku mujadi asu

Anak ni reje mujadi kude

( anaknya tengku dan raja, belum tentu dapat menikuti jejak orang tuanya)

Ø Ara birah ara keladi

Ara bur, ara paluh.


(akibat sebab musabab terjadilah perselisihan masing2 membenarkan diri sendiri)

Ø Ari kena alih padu langkah,

Ari kena ulam padu cecah


(dikarenakan ulah orang lain, lalu rencana diri menjadi gagal)

Ø Beluh sara loloten,

Mewen sara tamunen


(bersatu dalam persatuan, seiya sekata, searah sehaluan)

Ø Bercerak enti sergak,

Remalan enti begerdak,

Mujurah enti muyintak,


(berkata jagan serakah, berjalan dihapakan sopan, memberi haruslah iklas)








Category:

MEDIA TEKNOLOGI KOMPUTER:
Tentang Penulis : Orang bodoh yang kadang sok tau,Tetapi selalu mau tau,jadi kalaw ngak tau ya tolong di kasih tau,Kalaw tidak mau di kasih tau ya sudah !! Aku akan cari tau sendiri apa yang ingin ku tahu.

2 comments:

  1. Renye kite perala Adet te, edet Gayo Alus Gere menyalahi syariat. Pelestarian pepatah, kata mutiara gayo, dan syair Gayo perlu dukungan Ari pemerintah khusus e Pemda Aceh Tengah urum Benermeriah. Agih agihe kite urang Gayo padu muyelamaten budayate ari kepunahe
    n. By mustika Amri

    ReplyDelete